Saturday, May 30, 2009

Awal UTM di Kancah Nasional Study Ekskursi Di Jakarta-Bogor

Salah satu beberapa program jerja dari Kabinet mahasiswa periode 2008-2009 study ekskursi Jakarta-Bogor yang dilakukan pada tanggal 21-24 Mei 2009 tepatnya ke kediaman Bapak Husain selaku mantan ketua yayasan Unijoyo yang kemudian dilanjutkan ke Institut Pertanian Bogor untuk menambah cakrawala pemikiran mahasiswa dibidang soft skill dan dilanjutkan ke Metro TV sebagai wahana untuk mempromosikan Universitas Trunojoyo melalui media massa.sebagai promosi kampus dan yang tak kalah penting dari hasil study ekskursi dengan tema “Membangun Kultur Silaturrahim Akademik Menapak Masa Depan Unijoyo” adalah mampu menjalin komunikasi dengan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) melalui bapak Husain untuk memprioritaskan Unijoyo dalam hal pembangunan Asrama Mahasiswa dilingkungan Universitas. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri oleh pimpinan Rektorat yang diwakili oleh H Boedi Mustiko, SH. M.hum selaku Pembantu Rektor III.
Awal UTM di Kancah Nasional Study Ekskursi Di Jakarta-Bogor

dalam acara tersebut di bwah koordiansi Erfandi sebagai Presiden Mahasiswa mengaku sangat bangga karena semua target yang menjadi konsep sejak awal dapat terealisasi sungguhpun ada kendala yang perlu dievaluasi untuk proyeksi pada acara-acara selanjutnya.Syamsul Ma’arif selaku ketua pelaksana menegaskan bahwa acara ini bukan acara ceremonial saja melainkan sebuah momen besar untuk menaikkan posisi awal Unijoyo dikancah Regional hingga Nasional karena berdasarkan sambutan Direktur III Bid Kemahasiswaan IPB menyatakan kebanggaan yang luar biasa terhadap argumen kritis Mahasiswa Unijoyo yang disampaikan dengan penuh kesantunan walaupun ada di pulau Madura.

Lambang HMTI ( Himpunan Mahasiswa Teknik Industri)

Lambang HMTI  ( Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) 
Lambang HMTI  ( Himpunan Mahasiswa Teknik Industri)

Tuesday, May 12, 2009

Komunikasi Pemasaran (studi kasus HUMAS UNIJOYO)

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan diantara perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swata secara nasional, pada era sekarang ini dan disahkannya undang-undang BHMN perguruan tinggi yakni negara tidak menanggung semua biaya pindidikan tersebut akan tetapi pihak perguruan tinggi harus mampu menopang kebutuhannya. Dan untuk menopang kegiatan itu pihak perguruan tinggi harus pintar memutar pikiran untuk mencukupi kebutuhannya. Dalam hal tersebut pihak perguruan tinggi harus bisa mendapatkan mahasiswa yang banyak agar kebutuhannya dapat terpenuhi.
Persaingan bisnis bukan hanya di bidang- bidang profit saja akan tetapi perguruan tinggi juga mempunya persaingan bisnis untuk memperebutkan mahasiswa-mahasiswa baru. Merek akan dihubungkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi tertentu (brand association) dalam benak pelanggannya. Salah satu asset tak berwujud adalah ekuitas yang diwakili oleh merek.
Bagi banyak perusahaan, merek dan segala yang mewakilinya merupakan asset yang paling penting, karena sebagai dasar keunggulan kompetitif dan sumber penghasilan masa depan. Namun, merek-merek jarang dikelola secara terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang asset tersebut memang semestinya dijaga dan diperkokoh.
Nama atau istilah “merek” (brand) memang bukan sekedar nama, istilah (term), tanda (sign),
symbol atau kombinasinya. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan fasilitas pendukung kegiatan belajar mahasiswa yang sangat lengkap dengan biaya pendidikan yang lebih murah. Dan janji inilah yang membuat masyarakat mengenal merek tersebut, lebih daripada merek yang lain. Kenyataannya, sekarang ini karakteristik unik dari pemasaran modern bertumpu pada penciptaan merek-merek yang bersifat membedakan (different) sehingga dapat memperkuat brand image perusahaan.
Untuk mengkomunikasikan brand image kapada stakeholders (termasuk pelanggan) dapat dilakukan melalui iklan, promosi, publisitas, dan biaya pendidikan yang lebih murah dibanding perguruan tinggi yang lainnya, dengan fasilitas pendidikan yang sama.
Dalam kaitannya dengan komunikasi pemasaran yang dilakukan humas universitas trunojoyo dalam membangun nama baik (brand) dimata masyarakat adalah dengan kegiatan komunikasi pemasaran dengan
memperkenalkan universitas trunojoyo dari berbagai segi baik segi fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar,
kualitas dosen yang baik, prestasi akademik maupun prestasi non akademik juga harus ditingkatkan agar masyarakat tahu bahwa universitas trunojoyo mampu bersaing dengan perguruan tinggi yang lain. Tentunya hal tersebut mempunyai tujuan untuk
memperkenalkan dan menawarkan kepada masyarakat untuk menempuh pendidikan diploma dan sarjana di universitas trunojoyo. Berbagai kegiatan pemasaran dilakukan oleh humas universitas trunojoyo yang merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memikat para lulusan sma dan sederajat agar pelajar tersebut ingin menempuh pendidikan di universitas trunojoyo.

Universitas trunojoyo agar menjadi perguruan tinggi yang terkenal dan dan dipercaya masyarakat luas akan kualitas lulusan – lulusannya yang sangat bermutu dan tidak kalah dengan lulusan perguruan tinggi lain, dan hal
itu juga merupakan asset yang tak ternilai. Pihak humas berupaya untuk meningkatkan pengenalan masyarakat indonesia tentang nama Universitas Trunojoyo sebagai perguruan tinggi negeri satu satunya di pulau madura. Namun, usaha yang paling sering dilakukan adalah melalui program pemasaran dan komunikasi pemasaran, agar tercipta nama baik (brand) yang mendukung, kuat dan unik di benak masyarakat antara nama Universitas trunojoyo dengan atributnya. Oleh karena itu pihak humas universitas trunojoyo harus mampu menjaga citra perguruan tinggi di mata seluruh masyarakat indonesia (khsusnya kabupaten bangkalan).

Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa usaha untuk membangun nama (brand) yang baik dimata masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Bagi suatu perguruan tinggi yang mempunyai kualitas dosen yang tidak kalah dengan PTN maupun PTS yang lain, juga fasilitas yang dimiliki yang lengkap dapat merubah image yang selama ini ada. Namun, dibutuhkan usaha komunikasi pemasaran yang efektif dan konsisten untuk membangun dan mempertahankan
citra baik yang akan tercipta danyang sudah terbentuk dengan sendirinya. Adapun kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan dengan oleh HUMAS Universitas Trunojoyo guna membangun citra baik dimata masyarakat diantaranya adalah melalui iklan yang efektif, promosi di sma- sma baik dibangkalan maupun di indonesia secara umumnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :
”Bagaimana pengaruh kegiatan komunikasi pemasaran dalam membangun nama Universitas Trunojoyo dimata masyarakat indonesia (kabupaten bangkalan)” .

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh kegiatan komunikasi
pemasaran untuk membangun nama universitas trunojoyo dimata masyarakat indonesia (bangkalan) yang dibuat oleh humas”.

D.HIPOTESIS
H0: Adanya pengaruh komunikasi pemasaran yang dilakukan humas universitas trunojoyo untuk membangun nama (brand) dimata masyarakat indonesia (bangkalan).
H1: Tidak ada pengaruh komunikasi pemasaran yang dilakukan humas universitas trunojoyo untuk membangun nama (brand) dimata masyarakat indonesia (bangkalan).
 

LinkWithin